MERAUKE_C7.com
Ketua BP3OKP Provinsi Papua Selatan, Yoseph Yanawo Yolmen, menggulirkan gagasan besar untuk menyatukan semangat seluruh pemerintah daerah di Tanah Papua. Ia menilai sudah saatnya Papua dibangun dengan semangat kebersamaan dan kolaborasi.
“Jangan bilang kamu orang Papua Selatan, kamu orang Papua Pegunungan. Tidak boleh! Kita ini satu,” tegas Yoseph, Sabtu (5/7/2025).
Yoseph menyampaikan, ide ini muncul dari kesadaran bahwa pembangunan Papua tidak bisa jalan sendiri-sendiri. Ia kemudian menyurati Wakil Menteri Dalam Negeri untuk mengusulkan pertemuan besar lintas pemerintah daerah.
Awalnya Yoseph menyebut ide itu sebagai “retret bersama”, namun kemudian disepakati istilahnya diganti menjadi “koordinasi antarpemerintah daerah”.
Pertemuan tersebut ditargetkan digelar akhir Juli atau awal Agustus 2025. Pertemuan ini rencananya melibatkan:
1. Enam gubernur provinsi di Tanah Papua
2. Enam ketua BP3OKP
3. Enam anggota MRP
4. Enam anggota DPR Papua
5. Pimpinan DPRK
6. 42 bupati dari seluruh kabupaten di Papua
Tiga kota sempat diusulkan sebagai lokasi kegiatan: Jayapura, Sorong, dan Jakarta. Namun setelah berkoordinasi dengan Wamen Dalam Negeri, diputuskan hanya Jayapura dan Sorong yang akan dipertimbangkan.
Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dijadwalkan hadir langsung dalam pertemuan ini. Yoseph menyebut kehadiran Wapres sebagai bentuk komitmen pemerintah pusat dalam percepatan pembangunan Papua.
“Presiden Prabowo sudah tugaskan langsung Wapres untuk urus Papua, khususnya soal HAM dan pembangunan. Ini langkah konkret. Kita patut bersyukur,” kata Yoseph.
Tak hanya soal koordinasi, Yoseph juga menyoroti pentingnya konektivitas antarwilayah. Ia mendorong percepatan pembangunan Jalan Trans Papua sebagai penghubung utama antarprovinsi di Papua.
Namun ide besarnya tak berhenti di situ. Yoseph bahkan mendorong pembangunan jalur kereta api dari Papua Selatan hingga Sorong.
“Ini ide yang cukup menantang, tapi harus kita dorong bersama. Rel kereta akan bantu ekonomi tumbuh lebih cepat,” ujarnya.
Di tengah upaya membangun kolaborasi formal, Yoseph juga menyiapkan ruang informal untuk berdiskusi. Salah satunya melalui forum santai bertajuk “Kopi Senja”.
Forum ini rutin digelar dan menghadirkan pemimpin daerah, akademisi, tokoh masyarakat, hingga pihak kampus. Tujuannya satu: bicara dari hati ke hati demi Papua yang lebih baik.
“Kita duduk bersama, bicara jujur. Itulah kekuatan kita. Kolaborasi dan satu hati akan membawa perubahan untuk Papua, khususnya Papua Selatan,” tutup Yoseph. (*)