Merauke||Cendrawasi7.com
Pesawat berbadan besar jenis ATR seperti milik Trigana Air tidak dapat mendarat di Bandara Kepi, Kabupaten Mappi, Papua Selatan, sejak Minggu (19/7) hingga Senin (20/7). Hal ini disebabkan genangan air sepanjang 750 meter di landasan akibat luapan air rawa setelah hujan deras mengguyur kawasan tersebut.
Kepala Bandara Kelas III Mappi, George Kasihiu, membenarkan bahwa genangan air di runway membuat penerbangan pesawat ATR sementara dihentikan.
“Runway tergenang air sepanjang 750 meter akibat hujan deras dua hari berturut-turut. Kondisi ini tidak memungkinkan pesawat ATR mendarat dengan aman,” jelas George, Senin (21/7/2025).
Meski demikian, operasional penerbangan tidak sepenuhnya lumpuh. George memastikan bahwa penerbangan tetap berjalan untuk pesawat berbadan kecil seperti Grand Caravan (C208B) milik Susi Air yang digunakan untuk penerbangan reguler dan perintis.
Genangan ini bukan yang pertama terjadi. Sebelumnya, pada 8–12 Juli 2025, hujan lebat juga menyebabkan drainase tak mampu menampung luapan air rawa, hingga runway sempat tergenang sepanjang 160 meter. Saat itu, pihak bandara mengambil langkah cepat dengan melakukan displaced runway 300 meter, dan penerbangan masih bisa berjalan normal.
“Selama landasan masih bisa digunakan 1.200 meter, pesawat Trigana tetap bisa mendarat. Tapi sekarang, dengan standing water mencapai 750 meter, itu tidak mungkin,” tambahnya.
Sebagai upaya darurat, pihak bandara sudah melakukan berbagai mitigasi, di antaranya:
Pembuatan drainase tambahan
Pembuatan tanggul penahan air
Penyedotan air menggunakan pompa Alkon
Untuk jangka panjang, pihak bandara juga telah berkomunikasi dengan Kementerian Perhubungan terkait pengusulan pembangunan tanggul permanen serta pembenahan total sistem drainase.
George menegaskan, dukungan dari pemerintah daerah maupun pusat sangat dibutuhkan untuk menangani banjir secara menyeluruh di kawasan sekitar bandara.
“Kami berharap curah hujan tinggi segera berakhir agar proses perbaikan dan mitigasi bisa dilanjutkan. Ini penting agar kejadian seperti ini tidak terus berulang,” tutupnya. (*)