WAROPEN_C7.COM. Sekelompok pemuda milenial di Waropen menyoroti dugaan ketidakterbukaan dan ketidakadilan dalam proses seleksi anggota DPRK yang dilakukan oleh Panitia Seleksi (Pansel). Minggu, (16/02/2025)
Petrus Maniburi, SH bersama pemuda milenial Waropen menilai bahwa mekanisme seleksi anggota DPRK tidak transparan dan merugikan masyarakat adat Waropen.
“Mekanisme seleksi anggota DPRK tidak transparan dan merugikan masyarakat adat yang ada di Tanah Bakau Waropen”ucapnya
Ketidakpuasan ini mendorong mereka untuk mengambil langkah tegas dengan mengancam menduduki kantor DPRD Waropen hingga kantor Gubernur Papua jika tuntutan mereka tidak segera ditanggapi.
“Beberapa hari lagi kami akan melakukan aksi menduduki Kantor DPRD Waropen hingga Kantor Gubernur Provinsi Papua di Jayapura”jelas
Petrus bersama Para pemuda Waropen menuntut klarifikasi dari pihak berwenang serta perbaikan dalam proses seleksi agar lebih adil dan sesuai dengan prinsip demokrasi.
Aksi ini menjadi bentuk protes keras dari generasi muda Waropen yang menginginkan perubahan nyata dalam sistem pemerintahan daerah mereka.