PAJARAKAN _ C7. Com
Penonaktifan Ketua Tanfidziyah MWC NU Pajarakan berbuntut panjang, informasi yang di himpun wartawan di lapangan, bahwa ketua Tanfidziyah MWC NU Pajarakan sudah mengundurkan diri beberapa minggu yang lalu akibat dugaan unsur politik,
Ketua LAZISNU, Saat ditemui awak media di Perumahan Damanhuri Blok C 12 Desa karangbong Kecamatan Pajarakan Pada hari rabu, ( 13/11 ) kami A Badrus zaman,S.Pd.,M.Pd membenarkan adanya penonaktifan oleh oknum ketua tanfidziah MWC NU Pajarakan sesuai dengan surat pada tanggal 3 November 2024 yang ditanda tangani oleh Ketua Tanfidziah, Ro’is syuriah, khotib syuriah dan seketaris.
Adanya surat tersebut menjadi polemik dilembaga LAZISNU pajarakan yang mana dalam AD/ART lembaga, sebelum ada surat penonaktifan maka akan dilayangkan surat peringatan dan yang mana surat peringatan tersebut merupakan awal sebagai dasar munculnya surat penonaktifan.ucapnya
Badrus Zaman menyayangkan bahwasanya surat penonaktifan tersebut di duga cacat hukum, tidak ada pembahasan sebelum nya oleh PC NU Kota Kraksaan yang mana sebagai induk daripada MWC NU Pajarakan yang masuk dalam naungan PC NU Kota Kraksaan hingga sampai saat ini.Penonaktifan sepihak tersebut menuai protes oleh anggota LAZISNU Pajarakan yang nantinya akan berdampak negatif pada kegiatan MWC NU pajarakan.
Dugaan kuat dengan munculnya surat penonaktifan tersebut karena diduga Ketua LAZISNU berbeda pendapat dalam kontestasi Pilkada di kabupaten Probolinggo 2024. Kuat dugaan dari oknum Tanfidziah MWC NU Pajarakan pun memihak bahkan cenderung ikut serta dalam kegiatan kampanye salah satu paslon.
Harapan Ketua dan rekan-rekan LAZISNU Pajarakan dalam hal ini menyampaikan upaya apapun akan ditempuh jika memang penonaktifan tersebut diluar ketentuan dari pada AD/ART organisasi NU dan PC NU Kota Kraksaan untuk segera mengambil sikap atas penonaktifan sepihak oleh oknum tanfidziah tersebut
( To2k )
