Geopark: Kunci Masa Depan Bumi
Oleh: Rioberto Sidauruk – Pemerhati Lingkungan Pariwisata
Krisis lingkungan bukan lagi sebuah peringatan; ia sudah menjadi kenyataan yang mengguncang. Perubahan iklim yang semakin intens, kerusakan ekosistem yang meluas, dan bencana alam yang semakin sering terjadi menuntut kita untuk tidak lagi bertanya “apa yang bisa kita lakukan?” tetapi “apa yang harus kita lakukan sekarang?”. Dalam menghadapi ancaman eksistensial ini, kita tidak bisa hanya mengandalkan solusi parsial atau pendekatan yang sudah terbukti gagal. Kita membutuhkan suatu pendekatan yang holistik dan terintegrasi, dan jawabannya ada pada Geopark (Taman Bumi).
Geopark, yang selama ini dianggap hanya sebagai kawasan wisata alam atau tempat pelestarian geologi, sebenarnya lebih dari itu. Geopark adalah strategi fundamental untuk menjaga Bumi. Ia adalah gabungan dari pelestarian alam, edukasi publik, dan pembangunan ekonomi berkelanjutan yang sangat diperlukan dalam menghadapi tantangan besar yang ada. Geopark bukanlah pilihan; ia adalah keharusan jika kita serius ingin menjaga keberlanjutan hidup di planet ini.
Geopark sebagai Arsip Hidup Bumi
Geopark adalah semacam arsip hidup yang merekam perjalanan panjang Bumi. Situs-situs geologi yang ada di dalamnya—seperti gunung berapi, fosil purba, dan formasi batuan langka merupakan catatan tak ternilai mengenai bagaimana planet ini terbentuk dan berevolusi. Melindungi Geopark berarti melindungi pengetahuan penting tentang dinamika Bumi yang bisa membantu kita memprediksi dan menghadapi tantangan-tantangan besar di masa depan.
Namun, kita seringkali meremehkan keberadaan Geopark, menganggapnya sebagai destinasi wisata belaka, tanpa memahami betapa pentingnya ia bagi kelangsungan hidup kita. Di Indonesia, contohnya, Geopark Raja Ampat menjaga ekosistem terumbu karang yang sangat penting bagi keberlanjutan kehidupan laut. Geopark Batur di Bali menunjukkan bagaimana masyarakat bisa hidup harmonis dengan gunung berapi aktif, menjaga keseimbangan alam yang sangat vital.
Geopark sebagai Laboratorium Alam untuk Edukasi salah satu kekuatan terbesar Geopark adalah kemampuannya untuk menjadi laboratorium alam terbuka bagi pendidikan publik. Di tengah ancaman perubahan iklim yang semakin nyata, pemahaman kolektif adalah benteng pertahanan terbaik kita. Melalui Geopark, masyarakat dapat belajar secara langsung tentang geologi, dampak perubahan iklim, serta mitigasi bencana alam seperti gempa dan tsunami.
Indonesia, yang berada di atas pertemuan beberapa lempeng tektonik, merupakan negara yang sangat rentan terhadap bencana alam. Oleh karena itu, sangat penting bagi kita untuk memiliki kesadaran yang lebih mendalam tentang apa yang terjadi di bawah kaki kita dan bagaimana cara kita bisa beradaptasi dengan ancaman-ancaman tersebut.
Geopark memberikan wawasan langsung tentang cara-cara kita berinteraksi dengan alam secara bijaksana, agar kita tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang dalam menghadapi tantangan masa depan.
Geopark dan Ekonomi Berkelanjutan
Satu hal yang sering kali terlupakan adalah bahwa pembangunan ekonomi dan pelestarian alam tidak perlu saling bertentangan. Geopark adalah contoh nyata bagaimana kedua hal ini bisa berjalan berdampingan.
Melalui ekowisata dan pemberdayaan masyarakat lokal, Geopark menciptakan peluang ekonomi yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga berkelanjutan. Model ekonomi ini sudah terbukti di berbagai kawasan Geopark di Indonesia, di mana masyarakat lokal tidak hanya menjadi penjaga alam, tetapi juga aktor utama dalam ekonomi yang menghargai keberagaman budaya dan alam.
Namun, untuk mewujudkan potensi besar ini, kita perlu komitmen yang lebih kuat dari pemerintah. Pendanaan yang cukup dan kebijakan yang mendukung sangat dibutuhkan untuk memperluas dan memperdalam pengelolaan Geopark di seluruh Indonesia. Geopark bukan sekadar untuk dilihat, tetapi untuk dikelola dengan cara yang bijaksana, agar dapat membawa manfaat nyata bagi masyarakat lokal dan planet ini.
Sinergi Global untuk Solusi Lokal
Keberhasilan Geopark di Indonesia, seperti Geopark Rinjani, Ciletuh, dan Gunung Sewu, menunjukkan bahwa sinergi global dan lokal bisa berjalan harmonis. Melalui jaringan UNESCO Global Geoparks (UGGp), Indonesia terhubung dengan komunitas global yang berbagi pengetahuan dan praktik terbaik dalam mengelola kawasan konservasi geologi. Namun, untuk membawa keberhasilan tersebut ke level yang lebih tinggi, perlu ada kolaborasi yang lebih erat antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta.
Geopark adalah investasi jangka panjang. Setiap Geopark yang dikembangkan bukan hanya untuk masa kini, tetapi untuk masa depan. Melindungi Geopark adalah investasi untuk kelangsungan hidup kita dan generasi mendatang. Namun, tanpa adanya dukungan yang memadai, baik dalam bentuk regulasi yang kuat, anggaran yang tepat, maupun kesadaran masyarakat yang tinggi, semua ini akan sia-sia.
Saatnya Beraksi Indonesia memiliki potensi Geopark yang luar biasa. Geopark Bromo Tengger Semeru, Geopark Papua, Geopark Bukit Barisan, hingga Geopark Meratus adalah contoh betapa kayanya warisan alam yang dimiliki negara kita. Namun, potensi ini hanya akan menjadi angan-angan jika tidak ada keputusan politik yang jelas untuk menjadikan Geopark sebagai prioritas nasional.
Geopark bukan milik pemerintah atau komunitas tertentu. Geopark adalah milik kita semua, warisan bersama yang harus kita jaga demi masa depan anak cucu kita. Ini adalah waktu yang kritis. Jika kita tidak bertindak sekarang, kita hanya akan mewariskan kehancuran. Jika kita bertindak, kita akan memberikan harapan untuk kelangsungan hidup Bumi dan seluruh isinya.
Maka, mari bersama-sama mendukung pengembangan dan pelestarian Geopark di Indonesia. Geopark adalah kunci untuk masa depan Bumi yang lebih hijau, lebih aman, dan lebih sejahtera. Dengan memeliharanya, kita mengunci masa depan yang lebih baik bagi seluruh umat manusia. (r10)