Example floating
Example floating
Provinsi Papua selatan

Kunker ke Korem 174/ATW, Komisi I DPR Papua Selatan Desak TNI Prioritaskan Putra Daerah

Avatar photo
45
×

Kunker ke Korem 174/ATW, Komisi I DPR Papua Selatan Desak TNI Prioritaskan Putra Daerah

Sebarkan artikel ini

MERAUKE_C7.com

Komisi I DPR Papua Selatan menaruh perhatian serius terhadap proses rekrutmen TNI AD di wilayah selatan Papua. Dalam kunjungan kerjanya ke Korem 174/Anim Ti Waninggap (ATW), Kamis (5/6/2025), mereka mendesak agar perekrutan prajurit benar-benar memprioritaskan putra asli daerah.

Sekretaris Komisi I, Arie Suprapto, menyebut keikutsertaan anak-anak Papua Selatan dalam TNI bukan sekadar soal kuota, melainkan soal jati diri dan hak atas pengabdian.

“Ini bukan formalitas. Anak Papua punya hak untuk membela negerinya sendiri dari dalam institusi TNI. Itu bagian dari harga diri,” tegas Arie.

Menanggapi desakan itu, Danrem 174/ATW Brigjen TNI Andy Setyawan menegaskan bahwa TNI sangat terbuka bagi putra daerah. Bahkan, tiap tahun pihaknya membuka peluang luas untuk seleksi Tamtama, Bintara hingga Akademi Militer.

Namun, ada satu masalah krusial yang kerap jadi batu sandungan: kesehatan fisik.

“Banyak yang mendaftar, dan itu bagus. Tapi kami sedih karena sebagian besar gugur di tes medis. Itu tes paling berat dan paling menentukan,” ungkap Danrem.

Brigjen Andy menjelaskan bahwa pihaknya masih bisa membantu dan membina dalam aspek akademik dan psikologi. Tapi soal kesehatan? Tidak ada ruang toleransi.

“Kalau tensi tinggi, kaki datar, atau paru-paru bermasalah, langsung gugur. Kami punya standar nasional yang wajib dipatuhi,” tegasnya.

Untuk menjawab tantangan itu, Danrem Andy mengusulkan pembentukan pusat pelatihan militer ringan atau wisma pembinaan di tiap kabupaten.

Tempat ini akan menjadi wadah latihan fisik dan mental calon prajurit, setidaknya enam bulan sebelum seleksi resmi digelar.

“Kalau disiapkan sejak awal, mereka bisa lebih siap. Jangan baru ikut tes langsung tumbang,” katanya.

Tahun ini, Andy mencatat sekitar 60 persen peserta seleksi berasal dari Papua Selatan. Meski meningkat, ia belum puas.

“Target saya bukan cuma banyak yang daftar, tapi juga banyak yang lulus. Kalau bisa 100 persen putra daerah,” tegasnya.

Usulan itu langsung direspons positif oleh Komisi I DPR Papua Selatan. Arie menyebut gagasan Danrem sangat strategis dan akan segera dibahas bersama Pemerintah Provinsi.

“Ini bukan janji, tapi solusi nyata. Kita akan kawal agar di setiap kabupaten ada pusat pembinaan seperti ini,” ujar Arie.

Senada, anggota Komisi I lainnya Al Mar’atus Sholikah menambahkan bahwa pembinaan jangka panjang sangat penting agar anak-anak Papua tak hanya lolos seleksi, tapi juga bisa jadi prajurit berprestasi.

“Jangan cuma masuk. Kita mau mereka jadi prajurit unggulan yang punya daya saing nasional,” katanya.

Dalam kunker ini, Komisi I juga menyinggung soal kesiapan pertahanan wilayah, peluang pembentukan Kodam baru di Papua Selatan, serta sinergi lintas lembaga dalam membangun SDM lokal.

Kini, Papua Selatan tak hanya ingin dijaga oleh aparat luar. Mereka ingin masa depan wilayah ini diperjuangkan langsung oleh anak-anak dari tanah sendiri.

> Dari perbatasan hingga markas, dari kampung ke medan tugas—Papua Selatan bersiap melahirkan prajurit-prajurit tangguh dari rahimnya sendiri. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *