Example floating
Example floating
Provinsi Papua selatan

Kota Kepi Masih Terendam, 56 Warga Diungsikan: “Evakuasi Sampai Tengah Malam Pakai Damkar”

Avatar photo
199
×

Kota Kepi Masih Terendam, 56 Warga Diungsikan: “Evakuasi Sampai Tengah Malam Pakai Damkar”

Sebarkan artikel ini

Mappi||Cendrawasi7.com

Banjir masih mengepung sejumlah kawasan di Kota Kepi, Kabupaten Mappi, Papua Selatan. Hingga Kamis (10/7/2025), total 56 warga terpaksa diungsikan ke tempat aman akibat tingginya debit air sejak awal Juli.

Plt Kepala BPBD Kabupaten Mappi, Petrus Tandi, mengatakan banjir terparah mulai terjadi sejak 3 Juli dan belum menunjukkan tanda-tanda surut. Sejumlah titik masih tergenang cukup dalam, termasuk Jalan Wogi, Pelabuhan Kayu, Jalan Telkom, hingga area belakang SMA Negeri 1.

“Air cukup tinggi. Beberapa titik tidak bisa dilalui kendaraan roda dua maupun empat,” ungkap Petrus saat memberikan keterangan resmi.

Damkar Jadi Andalan Evakuasi

Minimnya armada membuat proses evakuasi penuh tantangan. Satu-satunya kendaraan yang bisa menembus banjir hanyalah mobil pemadam kebakaran dan dibantu bus perhubungan untuk mobilisasi darat.

“Kapasitas damkar hanya muat 7 sampai 8 orang, jadi kami bolak-balik terus evakuasi warga sampai pukul setengah tiga pagi,” beber Petrus.

Total warga yang telah dievakuasi hingga saat ini sebanyak 56 jiwa: 13 orang dievakuasi pada 8 Juli, 35 orang pada 9 Juli, dan 8 orang pada 10 Juli yang merupakan calon Mahasiswa Program 1000 sarjana yang dievakuas dari pelabuhan kayu dan Mereka kini ditampung sementara di GOR Qhaindauri.

Logistik Terbatas, Bantuan Disalurkan

BPBD juga telah menyalurkan bantuan makanan (bama), meskipun jumlahnya masih sangat terbatas akibat minimnya persediaan.

“Kami prioritaskan bantuan untuk warga yang terdampak paling awal. Tapi, stok logistik kami memang sangat terbatas,” ujar Petrus.

Banjir Juga Landa Distrik Lain

Tak hanya Kota Kepi, banjir juga mulai merambah sejumlah distrik lain seperti Citak-Mitak, Haju, dan Minyamur. Namun karena keterbatasan anggaran dan sarana, BPBD belum bisa turun langsung ke wilayah tersebut.

“Sementara ini kami hanya bisa melakukan pemantauan lewat telepon,” jelas Petrus.

Warga Diimbau Waspada

BPBD mengimbau masyarakat yang tinggal di daerah rawan banjir untuk tetap waspada dan segera melapor jika ketinggian air meningkat.

“Kalau air naik, mohon segera beri kabar. Kami siap ambil langkah, tapi perlu informasi cepat dari warga,” tutupnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *