Example floating
Example floating
Provinsi Papua selatan

Karantina dan Bea Cukai Kompak! Jaga Ketat Perbatasan Laut di Kepri

Avatar photo
118
×

Karantina dan Bea Cukai Kompak! Jaga Ketat Perbatasan Laut di Kepri

Sebarkan artikel ini

Karimun||Cendrawasi7.com

Sinergi antarinstansi kembali ditunjukkan dalam operasi pengawasan laut di wilayah perbatasan. Badan Karantina Indonesia melalui Balai Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan Kepulauan Riau (Karantina Kepri) bersama Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Khusus Kepri, menggelar patroli laut terpadu bertajuk Jaring Sriwijaya dan Jaring Wallacea, Selasa (29/7/2025).

Kegiatan ini digelar sebagai bentuk pengawasan ketat terhadap lalu lintas komoditas ekspor-impor, khususnya barang pertanian, perikanan, dan turunannya yang tidak memenuhi syarat atau masuk secara ilegal tanpa laporan karantina.

Kepala Karantina Kepri, Herwintarti, menegaskan bahwa kerja sama ini adalah langkah strategis dalam menjaga kedaulatan wilayah dan ketahanan pangan nasional.

“Ini bukan soal berapa banyak barang yang berhasil dicegat, tapi soal strategi dan sinergi antarinstansi dalam menjaga pintu-pintu masuk negara dari potensi ancaman biologis dan barang ilegal,” ujar Herwin.

Kepri, Pintu Gerbang Perdagangan yang Rawan

Herwin menyoroti posisi strategis Kepulauan Riau yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura. Hal ini menjadikan Kepri sebagai titik rawan keluar-masuknya barang, baik legal maupun ilegal.

“Karena itu, pengawasan terpadu sangat penting agar komoditas yang beredar benar-benar aman, sehat, dan tidak mengganggu sumber daya hayati nasional,” katanya.

Penindakan 824,5 Ton Komoditas Ilegal

Sepanjang Mei hingga Juli 2025, Karantina Kepri dan Bea Cukai mencatat empat kali penindakan besar terhadap komoditas hewan, ikan, dan tumbuhan yang tidak sesuai aturan perkarantinaan dan kepabeanan. Total volume komoditas ilegal yang diamankan mencapai 824,5 ton, yang kemudian dimusnahkan atau diproses hukum.

Secara keseluruhan, selama operasi terpadu, tercatat 16 penegahan terhadap produk ekspor-impor ilegal, mulai dari bahan pokok hingga barang pabean lain yang berpotensi merugikan negara.

Direktur Jenderal Bea dan Cukai, Letjen TNI (Purn) Djaka Budhi Utama, mengapresiasi kekompakan seluruh tim pelaksana operasi.

“Kunci dari keberhasilan operasi ini adalah sinergi. Kolaborasi yang kuat menjadi benteng utama dalam menjaga perairan dan kedaulatan ekonomi Indonesia,” tegasnya.

Upacara Penutupan Digelar di Karimun

Rangkaian kegiatan operasi laut terpadu ini ditutup dengan upacara resmi di Aula Pangkalan Sarana Operasi Bea Cukai Tipe A Tanjung Balai Karimun. Hadir dalam acara tersebut sejumlah pejabat tinggi, mulai dari Asdep Kemenko Polhukam Brigjen Pol Irwansyah, Pangkoarmada I Laksma TNI Fauzi, Kapolda Kepri Irjen Asep Safrudin, Ketua DPRD Kepri, hingga perwakilan Kajati dan Forkopimda se-Kepri.

Herwin menegaskan bahwa kolaborasi ini akan terus diperkuat ke depan demi keamanan wilayah dan perlindungan pangan nasional.

“Karantina Kepri berkomitmen untuk terus menjaga perairan Indonesia dari ancaman komoditas ilegal serta penyakit hewan, ikan, dan tumbuhan yang dapat mengganggu ketahanan pangan nasional,” tutupnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *