Example floating
Example floating
Berita

Gonjang Ganjing Polisi, Indonesia Darurat Hukum, Korwil GJL Leo Siagian: Kembalikan Dibawah Kendali ABRI/TNI

Avatar photo
235
×

Gonjang Ganjing Polisi, Indonesia Darurat Hukum, Korwil GJL Leo Siagian: Kembalikan Dibawah Kendali ABRI/TNI

Sebarkan artikel ini

JAKARTA_C7.com, Kepolisian sebagai aparat penegak hukum sebagai aparat penegak hukum, memegang peranan penting dalam pemberantasan setiap bentuk tindak pidana yang terjadi di masyarakat meskipun pada kenyataannya banyak masyarakat sendiri bahkan para pengamat sosial khususnya pemerhati Kepolisian berpendapat hasil kinerja aparat Kepolisian dinilai dan dirasakan belum maksimal.

Hal ini tidak terlepas dari peran aktif masyarakat, pendapat dan dukungan para pengamat dan ahli, dukungan institusi atau lembaga lainnya, profesionalisme Kepolisian,
dan perundangan sistem hukum yang berlaku, Minggu (8/12/2024).

Disisi lain tidak dapat dipungkiri penanganan perkara yang dilaporkan
masyarakat maupun informasi dari institusi lain ke pihak Kepolisian tentang adanya indikasi tindak kejahatan terasa seperti tebang pilih dan kurang masksimal
penanganannya hingga tiba di pengadilan atau pada akhir putusannya.

Hal tersebut bukan merupakan masalah bagi pihak Kepolisian mengingat adanya unsur pembuktian yang lebih sulit yang melibatkan unsur masyarakat luas lainnya.

Sikap masyarakat terhadap upaya pemberantasan tindak kejahatan, jika dibutuhkan kesiapan Kepolisian dalam melakukan penyidikan, dan tentu saja dukungan peraturan perundang-undangan yang mengaturnya.

Tak heran lagi, telah kita ketahui ada banyak Perwira tinggi polisi yang terlibat dalam pusaran barang haram yakni agen narkoba, jadi pembunuh, jadi koruptor, beking Mafia tanah, kacungnya pengusaha konglomerat, dan lainnya.

Korwil GJL, Gerakan Jalan Lurus se-Jabodetabek, Leo Siagian menuturkan, ” citra polisi memang sangat bobrok sejak 10 tahun belakangan ini, supremasi hukum dijadikan industri hukum, maju tak gentar membela yang bayar, wani piro”, ungkap Leo.

” Yah sudah selayaknya institusi Polri segera dievaluasi, mungkin sudah perlu dikembalikan di bawah kendali ABRI/TNI, supaya insan Polrinya diplonco lagi oleh CPM agar jadi insan yang disiplin, siap jadi Pengabdi, Pelayan, Pelindung dan Pengayom masyarakat dengan baik dan jujur”, sebutnya.

Leo membeberkan, “dulu di masa pak Sutanto menjabat Kapolri, citra Polri cukup disegani, para mafia judi, mafia narkoba, mafia illegal loging dan teroris pun ditumpas habis”, cetusnya.

“Di masa Presiden RI dijabat GusDur, timbul wacana untuk memisahkan institusi Polri dari ABRI/ TNI, kami dari wartawan saya yang saat itu di Seksie Hankam, sangat mendukung agar Polri independen, lepas dari cengkraman ABRI, jadi insan penegak hukum, jadi Pengabdi, Pelayan, Pelindung dan Pengayom masyarakat bukan jadi Tuan besar atau Raja kecil yang doyan upeti, suap dan pungli”, tandas Leo.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *