Merauke||Cendrawasi7.com
Pemerintah Provinsi Papua Selatan terus mendorong percepatan investasi strategis nasional di wilayahnya. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah menggelar rapat pembahasan fasilitasi pembangunan terminal khusus dan sarana penunjang untuk mendukung Proyek Strategis Nasional (PSN) Swasembada Gula dan Bioenergi yang dikembangkan oleh PT Global Papua Abadi (GPA) di Kabupaten Merauke.
Rapat yang digelar pada Rabu, 30 Juli 2025, berlangsung di Hotel Swiss-Belhotel Merauke dan dipimpin langsung oleh Gubernur Papua Selatan, Prof. Dr. Ir. Apolo Safanpo, S.T., M.T.. Acara ini dihadiri unsur Forkopimda, kepala OPD provinsi dan kabupaten, serta perwakilan dari pihak investor.
Dalam sambutannya, Gubernur Apolo menyampaikan dukungan terhadap rencana pembangunan pelabuhan di Kampung Sermayam, Distrik Tanah Miring. Pelabuhan ini nantinya akan difungsikan sebagai pusat distribusi logistik bahan baku dan hasil produksi industri gula, sebagai alternatif dari pelabuhan eksisting yang sudah mengalami kepadatan.
“Pembangunan pelabuhan ini merupakan langkah strategis. Ke depan, kita arahkan pelabuhan Bian dan Sermayam untuk angkutan barang, sedangkan pelabuhan yang ada saat ini dapat dioptimalkan untuk penumpang dan layanan ASDP,” ujarnya.
Apolo juga mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat, Pemprov Papua Selatan akan meresmikan Jembatan Tamulik, sebagai bagian dari penguatan infrastruktur wilayah.
Sementara itu, Direktur PT Global Papua Abadi, Joko H. Pramulyo, menjelaskan bahwa pihaknya telah menyerap sekitar 2.500 tenaga kerja lokal hingga pertengahan tahun ini. Menurutnya, jalur darat saat ini tidak memungkinkan untuk mendukung mobilisasi alat berat dan material pembangunan, sehingga dibutuhkan akses sungai sebagai solusi alternatif.
“Kami mencontoh sistem transportasi di Kalimantan dan Sumatera, di mana kapal tongkang dan LCT melintasi sungai, termasuk di bawah jembatan. Kami akan melintasi Sungai Bian, tepat di bawah Jembatan Tujuh Wali-Wali,” papar Joko.
Guna menjaga keamanan infrastruktur, PT GPA juga telah melakukan koordinasi dengan Balai Jalan Nasional terkait pembangunan fender, yakni sistem perlindungan jembatan dari benturan kapal.
PT GPA berharap Pemerintah Provinsi Papua Selatan dapat memberikan fasilitasi dan dispensasi dalam proses pembangunan dermaga. Jika proyek ini berjalan lancar, perusahaan merencanakan pembangunan lanjutan berupa empat pabrik gula dan dua pabrik bioetanol di wilayah yang sama.
Rangkaian kegiatan yang berlangsung sejak pukul 10.53 WIT hingga 13.10 WIT ini berjalan lancar dan produktif. Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab dan foto bersama.
Laporan panitia menyebutkan bahwa proyek pelabuhan GPA di Sermayam tidak hanya memiliki nilai strategis untuk industri, tetapi juga berdampak langsung pada masyarakat. Jalur sungai diharapkan mampu mengurangi kerusakan jalan akibat kendaraan berat dan mendukung kelancaran aktivitas masyarakat.
“Kami berharap kehadiran pelabuhan ini dapat menjadi solusi jangka panjang, tidak hanya bagi perusahaan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Merauke,” tutup laporan tersebut. (*)