Merauke||Cendrawasi7.com
Dinas Lingkungan Hidup, Kehutanan, dan Pertanahan (DLHKP) Papua Selatan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Sistem Informasi Amdalnet pada Selasa, (12/08/2025), di Hotel Halogen, Merauke. Kegiatan ini menghadirkan dua narasumber dari Kementerian Lingkungan Hidup/BPLH RI, Deputi Tata Lingkungan dan Sumber Daya Alam Berkelanjutan, Direktorat Pengendalian Dampak Usaha dan/atau Kegiatan.
Bimtek ini diikuti 50 peserta yang merupakan perwakilan dari DLHKP dan DPMPTSP Papua Selatan, Dinas Lingkungan Hidup, Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, serta Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dari empat kabupaten cakupan wilayah Papua Selatan.
Tim teknis yang terlibat antara lain Dr. Irba Djaja, S.IP., M.Si, Bernadus Ronald Thethool, S.P, Marfly, S.Pd, serta Konsultan Lingkungan Parjono, S.IP., M.Si.
Ketua Panitia, Dewi Iriyanti, S.Si, menegaskan pentingnya pelatihan ini. “Kami berharap seluruh peserta dapat memahami alur dan fitur-fitur Amdalnet secara menyeluruh, mengoperasikannya secara mandiri dan benar, serta menjadi agen perubahan di instansi masing-masing dalam mendukung digitalisasi proses AMDAL di Papua Selatan,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala DLHKP Papua Selatan, Jujuk Rianto, S.Sos, menekankan bahwa pengelolaan lingkungan hidup harus terintegrasi erat dengan pembangunan berkelanjutan. Menurutnya, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL) merupakan instrumen penting untuk mengendalikan dampak pembangunan, dan kini prosesnya semakin efisien berkat digitalisasi melalui Amdalnet.
“Amdalnet adalah sistem informasi yang dikembangkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan untuk mendukung proses persetujuan lingkungan secara transparan, efisien, akuntabel, dan terintegrasi. Ini menjadi alat strategis bagi pelaku usaha maupun pemerintah daerah untuk mempercepat pelayanan publik di bidang perizinan lingkungan,” jelas Jujuk.
Ia berharap kegiatan ini menjadi langkah awal untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman semua pihak mengenai pentingnya pemanfaatan Amdalnet demi pengelolaan lingkungan hidup yang lebih baik di Papua Selatan. (*)
