PROBOLINGGO _ C7. Com
Dinas Perikanan (Diskan) Kabupaten Probolinggo menggelar bimbingan teknis (bimtek) penumbuhan kelompok pembudidaya ikan dan akses permodalan usaha pada Senin dan Selasa (25-26/11/2024) di UPT Pengembangan Budidaya Air Tawar/Payau Desa Pabean Kecamatan Dringu.
Kegiatan hari pertama, Senin (25/11/2024), diikuti oleh 30 peserta dari kelompok pembudidaya ikan di Desa Negororejo (Kecamatan Lumbang), Desa Pabean (Kecamatan Dringu) dan Desa Pajurangan (Kecamatan Gending). Sementara hari kedua, Selasa (26/11/2024), kegiatan melibatkan 25 pembudidaya dari Desa Gili Ketapang (Kecamatan Sumberasih), Desa Sumberkedawung (Kecamatan Leces), Desa Banjarsawah (Kecamatan Tegalsiwalan) dan Desa Wonorejo (Kecamatan Maron).
Peserta mendapatkan materi dari narasumber Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Banyuwangi, Bank BRI serta Diskan Kabupaten Probolinggo. Materi yang disampaikan meliputi kebijakan pengembangan budidaya perikanan, program permodalan untuk UMKM serta penumbuhan dan penilaian kelompok pembudidaya.
Kepala Bidang Perikanan Budidaya Diskan Kabupaten Probolinggo Wahid Noor Aziz, menyampaikan kegiatan ini bertujuan meningkatkan pemahaman pembudidaya mengenai pentingnya berkelompok, tata cara pengelolaan kelompok dan ketetapan hukum. “Kami ingin memberikan informasi terkait peraturan badan hukum, hibah serta skema pinjaman program pemerintah melalui perbankan,” ujarnya.
Sementara Kepala Diskan Kabupaten Probolinggo Achmad Aruman mengatakan pentingnya kelembagaan sebagaimana diatur dalam Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan. Kelembagaan pembudidaya ikan di Kabupaten Probolinggo masih didominasi usaha skala kecil yang bersifat tradisional dengan manajemen kurang optimal.
“Untuk itu diperlukan adanya sentuhan dari Pemerintah dan pemerintah daerah dalam bentuk fasilitasi dan pemberdayaan kelembagaan pelaku utama perikanan melalui pengelolaan dan pembenahan kelembagaan pelaku utama perikanan sehingga diharapkan menjadi sebuah organisasi yang kuat dan mandiri serta mampu mencapai tujuan yang diharapkan anggotanya,” katanya.
Menurut Aruman, data Diskan mencatat terdapat 186 Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) di Kabupaten Probolinggo. Sebagian besar bergerak di budidaya ikan air tawar seperti lele. Namun, hanya 25 persen dari kelompok tersebut yang aktif. Sementara 75 persen lainnya nonaktif akibat minimnya pembinaan kelembagaan dan administrasi.
“Melalui sosialisasi ini diharapkan ada perubaahan mindset tentang kelompok dan mampu menginisiasi/membentuk kelompok baru dan menguatkankan lembaga kelompok yang sudah ada sehingga berkembang yang ditandai dengan kenaikan kelas kelompok. Kelompok juga diharapkan menjadi terbuka terhadap system pinjaman di Perbankan, sehingga permasalahan permodalan dalam pengembangan usaha dapat diatasi,” harapnya.
Aruman menegaskan beberapa tantangan yang dihadapi kelompok pembudidaya ikan di Kabupaten Probolinggo antara lain rendahnya tingkat pendidikan pembudidaya. Hal ini memengaruhi kemampuan mereka dalam memahami konsep bisnis dan manajemen.
“Selain itu, orientasi usaha yang belum berbasis bisnis. Kebanyakan pembudidaya masih menganggap usaha ini sebagai pekerjaan sampingan serta minimnya pemahaman tentang akses permodalan. Sebagian besar pembudidaya belum familiar dengan prosedur pinjaman bank, sehingga sulit mengembangkan usaha,” pungkasnya. ( th )