MERAUKE_C7.com
Sebuah insiden perkelahian antar pelajar terjadi di Distrik Tanah Miring, Kabupaten Merauke, yang dipicu oleh persoalan asmara dan kecemburuan remaja. Dua siswa SMP terlibat baku pukul karena diduga saling berebut perhatian seorang gadis.
Peristiwa ini langsung ditindaklanjuti oleh Polsek Tanah Miring Polres Merauke, yang dengan sigap memfasilitasi proses mediasi antara kedua belah pihak pada Selasa (22/4/2025), bertempat di Mako Polsek Tanah Miring, pukul 09.00–13.00 WIT.
Dihadiri Guru, Orangtua, dan Aparat
Mediasi ini melibatkan berbagai pihak, mulai dari Danpos Ramil Tanah Miring, Babinsa Kampung Isano Mbias, guru pendamping dari SMP Negeri 8 dan SMP Negeri 13, hingga orangtua/wali murid dari kedua siswa yang terlibat.
Menurut keterangan Kapolres Merauke AKBP Leonardo Yoga, S.I.K, M.M melalui Kapolsek Tanah Miring Iptu Darminto, hasil dari mediasi disepakati bahwa kedua siswa saling memaafkan dan berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.
> “Kasus ini diselesaikan secara kekeluargaan. Pihak sekolah akan melakukan pembinaan khusus, sementara orangtua diminta lebih aktif mengawasi pergaulan anak-anak mereka,” ungkap Iptu Darminto.
Surat Pernyataan dan Pembinaan
Sebagai bentuk komitmen, kedua siswa menandatangani surat pernyataan damai, disaksikan orangtua dan pihak sekolah. Kesepakatan tersebut juga mencantumkan sanksi tegas dari pihak sekolah jika pelanggaran serupa terulang.
Mediasi ini diharapkan menjadi pelajaran penting bagi para pelajar agar lebih bijak dalam menyikapi persoalan pribadi dan tidak melibatkan kekerasan.
Pesan untuk Orangtua dan Pelajar
Polsek Tanah Miring mengimbau kepada seluruh pelajar di wilayah Merauke untuk menjaga pergaulan, fokus pada pendidikan, dan menyelesaikan masalah dengan cara yang baik. Kepada para orangtua, diharapkan lebih intens mengontrol aktivitas anak-anak di luar rumah.
“Anak-anak adalah generasi penerus, jangan biarkan hal sepele memicu kekerasan yang bisa merugikan masa depan mereka,” tegas Kapolsek. (*)