ASMAT_C7.com
Penutupan pertandingan olahraga yang digelar Dinas Pariwisata Kabupaten Asmat, Papua Selatan, Rabu (18/6/2025), berakhir ricuh. Dua kelompok warga dari Distrik Pulau Tiga dan Joerat terlibat bentrok dengan warga Kampung Syuru, Distrik Agats, tepat di tengah Lapangan Yos Sudarso.
Kericuhan pecah sekitar pukul 13.00 WIT, saat panitia tengah bersiap menggelar upacara penutupan. Namun suasana damai berubah jadi kepanikan, ketika kelompok warga dari Pulau Tiga dan Joerat menyerbu masuk ke lapangan dan menyerang warga Syuru dengan senjata tajam, mulai dari parang, kapak, anak panah hingga kartavel (senjata tradisional khas Papua).
“Situasi langsung memanas. Penonton berhamburan, banyak yang ketakutan dan lari menyelamatkan diri,” ujar seorang saksi mata di lokasi.
Dandim 1704/Mappi, Letkol CZI Ahmad Ali Akbar, S.IP, membenarkan adanya insiden tersebut. Ia menyebut, bentrokan berawal dari sekelompok pemuda dari Distrik Pulau Tiga yang diduga mengonsumsi minuman keras saat menyaksikan pertandingan.
“Dari informasi awal, memang ada konsumsi miras dan cekcok antarpemuda yang kemudian berkembang jadi bentrok massal. Penanganan langsung kita lakukan bersama aparat gabungan,” jelas Dandim saat dihubungi via telepon.
Perselisihan bermula dari aksi saling ejek yang kemudian tak terbendung, hingga massa dari Distrik Pulau Tiga dan Joerat menyerang pemuda Syuru. Situasi cepat memburuk dan nyaris tak terkendali.
Jumlah personel keamanan yang sebelumnya bertugas di lokasi pertandingan diketahui terbatas. Melihat eskalasi meningkat, aparat langsung meminta bantuan tambahan dari Polres Asmat, Koramil 1704-04/Agats, serta Satgas 141/AYJP.
Bentrokan akhirnya berhasil dipadamkan. Aparat gabungan mengevakuasi kedua kelompok warga yang bertikai.
Massa dari Distrik Pulau Tiga dan Joerat dipulangkan ke distrik masing-masing.
Warga Kampung Syuru dikawal pulang ke kampung mereka di Distrik Agats.
“Langkah evakuasi segera kami lakukan agar tidak ada bentrokan susulan. Syukurlah situasi sudah terkendali,” ujar salah satu aparat pengamanan.
Aktivitas masyarakat di Distrik Agats kini sudah kembali normal. Namun aparat keamanan masih tetap berjaga untuk mengantisipasi kemungkinan eskalasi atau aksi balasan. (*)