Boven Digoel||Cendrawasi7.com
Wakil Gubernur Papua Selatan, Paskalis Imadawa, menyoroti maraknya peredaran ganja di kawasan perbatasan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Yetetkun, Distrik Ninati, Kabupaten Boven Digoel. Barang haram itu diduga kuat masuk ke wilayah Indonesia dari negara tetangga, Papua Nugini (PNG).
Kekhawatiran ini disampaikan langsung oleh Paskalis saat melakukan kunjungan kerja ke PLBN Yetetkun pada Selasa, 29 Juli 2025, usai menghadiri kegiatan Sakramen Krisma di Paroki Kristus Raja Semesta Alam, Ninati.
“Sedikit-sedikit bisa ditertibkan, terutama soal barang terlarang. Harapan saya ini ditertibkan karena ganja bukan dari Indonesia, tapi dikirim dari Papua Nugini ke Indonesia,” ujar Paskalis tegas di sela kunjungannya.
Wagub menekankan pentingnya pengawasan menyeluruh, tak hanya di titik perbatasan, tetapi juga pada lingkungan sekitar, termasuk di lembaga pendidikan. Menurutnya, pencegahan harus dimulai sejak dini agar generasi muda tidak terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba.
“Saya minta sekolah-sekolah di wilayah ini lakukan pemeriksaan ketat, termasuk tes urin bagi pelajar. Kita harus jaga masa depan anak-anak kita,” tambahnya.
Langkah preventif, kata dia, merupakan bagian dari upaya membangun Papua Selatan yang aman dan sehat, sekaligus menekan angka penyalahgunaan narkotika di kawasan perbatasan.
Dalam kunjungan tersebut, Paskalis disambut langsung oleh Kepala PLBN Yetetkun, Isak Mewed, yang memaparkan berbagai aktivitas rutin di kawasan lintas batas. Menurut Isak, PLBN Yetetkun menjadi titik interaksi harian warga dari kedua negara.
“Setiap hari ada aktivitas. Warga lokal maupun masyarakat dari PNG rutin melintasi zona bebas di kawasan PLBN ini,” kata Isak.
Meskipun zona lintas batas memberi peluang ekonomi dan interaksi sosial, Isak tak menampik bahwa hal ini juga membawa tantangan tersendiri, terutama terkait potensi masuknya barang ilegal.
Turut mendampingi Wagub dalam kunjungan tersebut adalah Asisten I Setda Provinsi Papua Selatan, Agustinus Joko Guritno, dan Kepala Distrik Ninati, Yohana Kuan. Kunjungan ini menjadi bagian dari upaya Pemprov Papua Selatan memperkuat pengawasan di kawasan strategis negara.
Paskalis menegaskan, Pemprov akan meningkatkan koordinasi dengan aparat penegak hukum serta instansi terkait untuk menekan peredaran narkotika di wilayah perbatasan.
“Perbatasan ini bukan hanya tentang pembangunan infrastruktur atau ekonomi. Tapi lebih dari itu, kita harus jaga dari sisi keamanan dan sosial. Ini soal generasi penerus kita,” ujarnya. (*)