MERAUKE_C7.com
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Papua Selatan yang juga anggota Majelis Rakyat Papua Selatan (MRPS), H. Abdul Awal Gebze, buka suara usai insiden pembacokan terhadap jemaah Masjid Transito, Merauke, Selasa (17/6/2025) saat waktu subuh.
Abdul Awal menegaskan bahwa insiden tersebut tidak bermotif agama, melainkan murni aksi kriminal.
“Kejadian tadi pagi itu bukan karena kebencian terhadap agama tertentu. Ini murni pencurian,” tegasnya saat ditemui di kediamannya.
Korban diketahui adalah Muhammad Iksan, Ketua Pengurus Kemakmuran Masjid (PKM) Transito. Ia dibacok orang tak dikenal yang diduga hendak mencuri kotak amal. Meski pelaku melukai korban, ia gagal membawa lari kotak amal dan langsung melarikan diri.
Menurut pengurus masjid, pelaku sempat beberapa kali terlihat mondar-mandir di area masjid sebelum kejadian.
“Pengurus sudah lama curiga. Ini bukan aksi pertama,” kata Awal.
Ketua MUI Papua Selatan mengimbau umat Islam untuk tidak terpancing provokasi dan tetap menjaga suasana aman serta damai di tengah keberagaman masyarakat Papua Selatan.
“Papua Selatan ini miniatur Indonesia. Kita harus rawat toleransi dan tidak membawa ini ke isu SARA,” ujarnya.
Ia juga mengingatkan agar masyarakat tidak main hakim sendiri dan menyerahkan kasus sepenuhnya kepada aparat penegak hukum.
Abdul Awal mendesak aparat keamanan bertindak cepat menangkap pelaku dan memprosesnya sesuai hukum yang berlaku. Ia juga meminta pemerintah serta TNI-Polri untuk menjamin keamanan umat Muslim saat akan melaksanakan beribadah khususnya pada waktu-waktu rawan seperti salat subuh.
“Subuh itu sepi dan rawan. Banyak jemaah jadi takut datang ke masjid. Patroli harus ditingkatkan,” tegasnya.
Pengurus Masjid Diminta Pasang CCTV
Lebih lanjut, MUI mendorong seluruh pengurus masjid untuk memperketat sistem keamanan internal. CCTV, penjagaan kotak amal, dan kehadiran petugas keamanan saat ibadah menjadi langkah penting yang perlu segera dilakukan.
“Kasus pencurian kotak amal bukan cuma di Transito. Sudah banyak laporan dari masjid-masjid lain,” ungkapnya.
Di akhir pernyataannya, Abdul Awal mengajak seluruh masyarakat Papua Selatan untuk menjaga kesucian rumah ibadah, menghormati umat yang sedang beribadah, dan mencari rezeki dengan cara yang halal.
“Tanah kita kaya. Jangan nodai rumah ibadah hanya karena alasan ekonomi. Mari hidup dengan cara yang bermartabat,” pungkasnya. (*)