JAKARTA_C7.com
Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir resmi melantik Maddaremmeng sebagai Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Bina Pembangunan Daerah Kemendagri. Maddaremmeng sebelumnya menjabat sebagai Penjabat Sekda Papua Selatan.
Pelantikan berlangsung di Gedung Sasana Bhakti Praja, Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Jumat (23/5/2025), bersamaan dengan pelantikan 15 pejabat pimpinan tinggi pratama lainnya di lingkungan Kemendagri.
Selain Maddaremmeng, sejumlah nama lain juga dilantik dalam jabatan strategis, di antaranya Wahyu Chandra Kusuma P., yang kini menjabat Kepala Pusat Strategi Kebijakan Otonomi Daerah, Politik Pemerintahan Umum, dan Hukum di Badan Strategi Kebijakan Dalam Negeri (BSKDN). Sebelumnya, Wahyu menjabat sebagai Kepala Bagian Advokasi Hukum pada Biro Hukum Kemendagri.
Kemudian, Aang Witarsa Rofik juga dipercaya mengisi jabatan baru sebagai Direktur Kewaspadaan Nasional di Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum. Saat ini, Aang juga merangkap sebagai Plh. Kepala Pusat Penerangan Kemendagri.
Dalam sambutannya, Tomsi Tohir menekankan pentingnya inovasi dan semangat baru dalam menjalankan tugas. Ia menegaskan bahwa pejabat yang baru dilantik harus mampu membawa perubahan positif dan kinerja yang lebih baik dari sebelumnya.
“Jangan anggap pelantikan ini sebagai formalitas. Cermati kembali tugas yang diemban, evaluasi apa yang belum optimal, dan lakukan perbaikan,” ujar Tomsi.
Tomsi juga mengingatkan bahwa perubahan struktur organisasi dan nomenklatur membawa konsekuensi tanggung jawab yang lebih besar. Ia meminta para pejabat untuk lebih responsif terhadap isu-isu aktual serta terlibat aktif dalam menyumbangkan gagasan dan solusi.
“Lihat isu-isu yang berkembang di masyarakat, cek apakah itu relevan dengan tugas kita, dan lakukan perbaikan jika diperlukan,” tambahnya.
Di akhir sambutannya, Tomsi mengucapkan terima kasih atas dedikasi para pejabat selama menjabat di posisi sebelumnya dan berharap mereka dapat memberikan kontribusi yang lebih besar di jabatan yang baru. (*)
